CONMEBOL sebagai badan penyelenggara Copa America Femenina resmi mengubah aturan pemanasan pra-pertandingan setelah mendapat kritik tajam dari timnas Brasil. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL EDN.
Mulai Jumat (5/7), pemain lapangan diperbolehkan melakukan pemanasan di lapangan selama 15 menit, menyusul sebelumnya hanya kiper yang mendapat izin tersebut. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lapangan di berbagai stadion dan mempertimbangkan masukan dari peserta turnamen.
Sebelumnya, penyelenggara melarang pemanasan di lapangan dengan alasan menjaga kualitas permukaan, mengingat setiap stadion harus menampung dua pertandingan per hari selama fase grup. “Kami menyadari pentingnya pemanasan yang memadai bagi performa pemain. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertandingan,” jelas pernyataan resmi CONMEBOL kepada Reuters.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kritik Pedas Marta dan Tim Brasil yang Memicu Perubahan
Kapten timnas Brasil, Marta, menjadi salah satu suara paling vokal menentang aturan pemanasan yang dinilai tidak manusiawi. Usai kemenangan 4-0 atas Bolivia, legenda sepak bola wanita itu mengungkapkan kekecewaannya karena para pemain hanya bisa pemanasan di ruang sempit berukuran 15 meter persegi yang masih berbau cat.
“Kami atlet yang dituntut berprestasi, tapi fasilitas dasar seperti pemanasan yang layak tidak dipenuhi. Ini sangat disayangkan,” ujar Marta kepada Globo Esporte. Gelandang Ary Borges dan pelatih Arthur Elias juga menyoroti dampak buruk aturan ini, termasuk ketidakmampuan mengevaluasi kondisi fisik Kerolin sebelum laga melawan Venezuela.
Kritik tersebut rupanya didengar CONMEBOL. Perubahan aturan ini dinilai sebagai kemenangan bagi para pemain dalam memperjuangkan hak-hak dasar atlet profesional.
Baca Juga: Malik Tillman Resmi Bergabung dengan Bayer Leverkusen dari PSV
Dampak Pembatasan Pemanasan terhadap Performa Pemain
Pembatasan pemanasan sebelumnya tidak hanya mengundang protes, tetapi juga berpotensi memengaruhi keselamatan pemain. Tanpa pemanasan yang memadai, risiko cedera otot dan sendi meningkat, terutama di lapangan yang kondisi permukaannya tidak selalu ideal.
Pelatih Brasil, Arthur Elias, menegaskan bahwa pemanasan di ruang sempit sama sekali tidak efektif. “Pemain butuh adaptasi dengan lapangan, suhu, dan kondisi rumput. Tanpa itu, performa dan kesiapan fisik bisa terganggu,” jelasnya.
Kasus absennya Kerolin melawan Venezuela menjadi bukti nyata dampak aturan ini. Penyerang Manchester City itu akhirnya tidak bisa tampil karena tim medis kesulitan menilai kebugarannya secara akurat tanpa pemanasan lapangan yang memadai.
Persiapan Brasil Menghadapi Paraguay di Fase Gugur
Sebagai juara bertahan, Brasil tampil dominan dengan dua kemenangan beruntun di fase grup. Tim asuhan Arthur Elias kini bersiap menghadapi Paraguay pada Selasa (22/7) dalam pertandingan babak berikutnya.
Dengan perubahan aturan pemanasan ini, Brasil dan tim peserta lain diharapkan bisa tampil lebih optimal. “Kami apresiasi keputusan CONMEBOL. Sekarang fokus kami adalah memenangkan trofi lagi,” ujar Marta.
Perubahan kebijakan ini juga menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara turnamen besar. Kesejahteraan pemain harus menjadi prioritas, bukan sekadar pertimbangan teknis lapangan semata. Kedepan, CONMEBOL diharapkan lebih responsif terhadap kebutuhan atlet demi kualitas kompetisi yang lebih baik. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goaledn.com.