Granit Xhaka – Merendah di Puncak Karier sebagai Pemain Terbaik Swiss

Bagikan

Granit Xhaka, kapten tim nasional Swiss dan salah satu gelandang paling berpengaruh di sepak bola Eropa, telah meraih banyak pencapaian gemilang sepanjang kariernya.

Granit-Xhaka---Merendah-di-Puncak-Karier-sebagai-Pemain-Terbaik-Swiss

Dikenal karena kemampuan teknis, kepemimpinan di lapangan, dan mentalitas yang kuat, Xhaka telah menjadi pilar utama bagi tim nasional Swiss dan klub-klub tempat dia bermain. Meskipun telah mencapai puncak karier sebagai salah satu pemain terbaik Swiss, Xhaka tetap merendah dan terus menunjukkan dedikasinya baik di dalam maupun di luar lapangan.

Karier yang Cemerlang

Granit Xhaka lahir pada 27 September 1992 di Basel, Swiss, dari keluarga asal Kosovo yang bermigrasi ke Swiss. Karier sepak bola Xhaka dimulai di klub lokal FC Basel, di mana bakatnya segera menarik perhatian.

Setelah menunjukkan performa impresif di Basel, Xhaka pindah ke Borussia Mönchengladbach di Bundesliga Jerman pada tahun 2012. Di sini, ia berkembang pesat menjadi salah satu gelandang bertahan terbaik di liga, menarik minat banyak klub besar Eropa.

Pada tahun 2016, Xhaka bergabung dengan Arsenal, salah satu klub terbesar di Inggris, dengan nilai transfer yang signifikan. Di Arsenal, ia menjadi salah satu pemain kunci, terutama di lini tengah. Kemampuannya untuk mengatur tempo permainan, distribusi bola yang akurat.

Serta tekel yang keras namun bersih, membuatnya menjadi sosok yang tak tergantikan di skuad The Gunners. Meskipun sempat mengalami masa sulit, termasuk kritik dari media dan sebagian fans, Xhaka berhasil bangkit dan membuktikan kualitasnya sebagai pemimpin dan pemain vital bagi Arsenal.

Prestasi di Tim Nasional Swiss

Selain sukses di level klub, Xhaka juga menjadi figur sentral di tim nasional Swiss. Ia memulai debutnya untuk Swiss pada tahun 2011 dan sejak itu menjadi salah satu pemain paling berpengalaman di skuad. Xhaka memimpin timnya melalui berbagai kompetisi internasional.

Termasuk Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa (EURO). Di EURO 2020, Xhaka memimpin Swiss ke babak perempat final setelah kemenangan dramatis atas Prancis, yang dianggap sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam sepak bola Swiss.

Kepemimpinannya di lapangan, kemampuannya untuk menginspirasi rekan-rekannya, dan dedikasinya yang tak kenal lelah untuk negara membuatnya diakui sebagai salah satu pemain terbaik Swiss sepanjang masa. Penghargaan dan pengakuan sebagai Pemain Terbaik Swiss menjadi bukti dari kerja keras dan kontribusinya yang konsisten bagi tim nasional.

Merendah di Puncak Karier

Meskipun telah mencapai banyak hal dalam kariernya, Xhaka tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Dalam berbagai wawancara, ia sering menekankan pentingnya kerja tim dan berterima kasih kepada rekan-rekannya serta pelatih yang telah membantunya mencapai kesuksesan. Sikap ini mencerminkan kepribadian Xhaka yang selalu memprioritaskan tim di atas kepentingan pribadi.

Baca JugaRobert Lewandowski – Di Bawah Kendali Hansi Flick Memang Sadis 2024

Xhaka juga dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya mengarahkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan. Ia selalu memberikan contoh di lapangan, bermain dengan determinasi tinggi dan tidak pernah menyerah, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Mentalitas ini telah membuatnya dihormati oleh rekan setim, pelatih, dan lawan-lawannya.

Masa Depan Xhaka

Masa-Depan-Xhaka

Pada usia yang kini memasuki masa matang bagi seorang pesepakbola. Xhaka masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan, baik untuk klub maupun tim nasionalnya. Meskipun spekulasi mengenai masa depannya di klub selalu menjadi topik hangat, satu hal yang pasti adalah Xhaka akan terus menjadi sosok penting di sepak bola, membawa pengalaman dan kepemimpinannya ke level yang lebih tinggi.

Xhaka juga telah memberikan petunjuk bahwa ia ingin terus bermain untuk tim nasional Swiss selama ia merasa masih bisa memberikan kontribusi. Dengan Piala Dunia 2026 di depan mata, Xhaka diperkirakan akan terus menjadi andalan di lini tengah Swiss. Membawa timnya menghadapi tantangan-tantangan baru di kancah internasional.

Kesimpulan

Granit Xhaka adalah contoh nyata dari seorang pesepakbola yang tidak hanya memiliki bakat. Tetapi juga karakter kuat yang membuatnya menonjol di dunia sepak bola. Di puncak kariernya, Xhaka tetap merendah dan fokus pada peranannya sebagai pemimpin di lapangan.

Penghargaan sebagai Pemain Terbaik Swiss bukan hanya refleksi dari kemampuannya. Tetapi juga dedikasi dan kerja keras yang telah ia tunjukkan selama bertahun-tahun. Dengan masa depan yang masih cerah, Xhaka akan terus menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda di Swiss dan seluruh dunia. Simak informasi sepak bola terbaru secara lengkap di sportfluff.com.