Jose Mourinho resmi dipecat dari posisi pelatih kepala Fenerbahce hanya setelah enam pertandingan di musim ini. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL EDN.
Keputusan ini diumumkan dua hari setelah klub Turki itu gagal lolos ke fase grup Liga Champions setelah dikalahkan Benfica di babak play-off. Mourinho yang baru bergabung pada musim 2024-25 ini pun harus angkat koper lebih cepat dari perkiraan.
Fenerbahce mengucapkan terima kasih atas usaha Mourinho selama membesut tim melalui pernyataan resmi klub. Mereka juga mendoakan kesuksesan pelatih asal Portugal ini dalam karier selanjutnya. Keputusan ini diumumkan tepat sehari setelah rival mereka, Besiktas, memecat Ole Gunnar Solskjaer.
Mourinho sebenarnya memulai musim dengan cukup baik dengan meraih empat poin dari dua laga liga pertama. Namun kekalahan agregat 1-0 dari Benfica menjadi pukulan telak yang memicu pemecatannya. Fenerbahce akhirnya harus turun ke Liga Europa sebagai akibat dari kegagalan ini.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Masa Singkat Penuh Kontroversi di Turki
Masa jabatan Jose Mourinho di Fenerbahce diwarnai berbagai kontroversi dan masalah disiplin. Galatasaray bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Mourinho karena tuduhan pernyataan rasis yang dilontarkannya setelah pertandingan imbang tanpa gol bulan Februari lalu. Mourinho membantah tuduhan ini dan malah menggugat klub rivalnya tersebut.
Pelatih berusia 62 tahun ini juga sering mengkritik keras kualitas wasit di liga Turki. Akibatnya, ia dihukum larang berada di bangku cadangan selama empat pertandingan yang kemudian dikurangi menjadi dua pertandingan. Masalah disiplin terus mengejarnya termasuk hukuman tiga pertandingan karena mencubit hidung manajer Galatasaray, Okan Buruk.
Berbagai kontroversi ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak stabil bagi Mourinho. Tekanan media dan rivalitas yang sengit di Turki ternyata menjadi tantangan yang terlalu berat bahkan bagi pelatih berpengalaman seperti Mourinho.
Baca Juga: Ruben Amorim Jadi Buruan, Klub-Klub Top Eropa Mulai Antri
Gagal Raih Trofi di Istanbul
Selama masa kerjanya yang singkat, Mourinho gagal membawa Fenerbahce meraih gelar juara. Musim lalu tim hanya finis sebagai runner-up liga, tertinggal 11 poin dari rival bebuyutan Galatasaray. Mereka juga kalah dari Galatasaray di perempat final Piala Turki.
Penampilannya di kompetisi Eropa juga mengecewakan. Fenerbahce tersingkir di babak 16 besar Liga Europa oleh Rangers. Padahal, Mourinho dikenal sebagai spesialis kompetisi Eropa dengan dua gelar Liga Champions di masa lalu.
Kegagalan beruntun inilah yang akhirnya membuat manajemen kehilangan kesabaran. Padahal Mourinho datang dengan reputasi sebagai pemenang yang telah sukses di berbagai klub top Eropa. Prestasinya di Fenerbahce menjadi yang terburuk dalam karier kepelatihannya.
Masa Depan Mourinho Setelah Keluar dari Fenerbahce
Pemecatan ini menjadi kali kedua Mourinho dipecat dalam waktu kurang dari setahun, setelah sebelumnya hengkang dari AS Roma. Meski demikian, nama besarnya tetap menarik minat berbagai klub. Beberapa klub di Liga Arab Saudi dan MLS disebut-sebut tertarik merekrutnya.
Mourinho dikenal mampu membangkitkan motivasi tim dalam waktu singkat, meski sering menimbulkan kontroversi. Pendekatannya yang konfrontatif mungkin lebih cocok dengan budaya sepak bola tertentu. Banyak pengamat percaya bahwa Mourinho masih memiliki passion untuk membuktikan diri di level tertinggi.
Untuk sementara, Mourinho mungkin akan mengambil jeda sejenak dari dunia kepelatihan. Namun tidak akan mengherankan jika ia segera kembali ke dunia sepak bola mengingat karakternya yang kompetitif. Pelatih yang pernah dijuluki “The Special One” ini pasti masih memiliki ambisi untuk meraih trofi lagi. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goaledn.com.